Menurut teori Pierre dan Van Hiele (Murtini, 1993) tingkat-tingkat pemikiran geometrik dan fase pembelajaran siswa berkembang atau maju menurut tingkat-tingkat sebagai berikut:
Visual Gestalt-like melalui tingkat-tingkat sophisticated dari deskripsi, analisis, abstraksi dan bukti.Teori ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- Belajar adalah suatu proses yang diskontu.
- Tingkat-tingkat itu berurutan dan berhirarki.
- Konsep-konsep yang secara implisit dipahami pada suatu tingkat menjadi dipahami secara ekplisit pada tingkat berikutnya.
- Setiap tingkat mempunyai bahasanya sendiri.
Van Hiele
mengemukakan bahwa kenaikan dari tingkat yang satu ke tingkat berikutnya
tergantung sedikit pada kedewasaan biologis atau perkembangannya, dan
tergantung lebih banyak kepada akibat pembelajarannya.
Fase-fase
pembelajaran geometri
1. Fase
informasi
Pada awal tingkat ini,
guru dan siswa menggunakan tanya jawab dan kegiatan tentang objek-objek yang
dipelajari pada tahap berpikir siswa.
2. Fase
orientasi
Siswa menggali topik
yang dipelajari melalui alat-alat yang dengan cermat telah disiapkan guru. Alat
dan bahan dirancang menjadi tugas pendek sehingga dapat mendatangkan respon
khusus.
3. Fase
eksplisitasi/penjelasan
Siswa menyatakan
pandangan yang muncul mengenai struktur yang diobservasi.
4. Fase
orientasi bebas
Siswa memperoleh pengalaman
dalam menemukan cara mereka
sendiri, maupun dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
5. Fase
integrasi
Siswa meninjau kembali
dan meringkas apa yang telah dipelajari. Pada akhir Fase
kelima ini siswa mencapai tahap berpikir yang baru. Siswa siap untuk mengulangi
fase-fase belajar pada tahap sebelumnya.
No comments:
Post a Comment