A. Permasalahan dalam Karya Ilmiah atau Penelitian
Kegiatan penelitian diperoleh dengan adanya masala dan diakhiri dengan adanya masalah baru. Dengan demikian penelitian
diawali dengan masalah dan diakhiri dengan masalah pula. Oleh karena itu, tidak
salah seorang promotor bertanya kepada promovendusnya dengan pertanyaan :
“Apakah
masalah penelitian anda?” dan para penguji bertanya kepada mahasiswa yang diuji
dengan pertanyaan : “Apa masalah penelitian anda?”.
Kinayati (2004:33) menyebutkan bahwa
karya penelitian dilakukan karena ada masalahnya. Suatu masalah tidak dapat dijadikan
masalah karya penelitian kalau masalah tersebut dapat dijawab dengan “ya” atau
“tidak”.
Para peneliti sering beranggapan
bahwa penelitian kegiatan mengumpulkan data atau fakta. Tidak sedikit peneliti
(pemula) yang bersemangat mengumpulkan data tanpa mengetahui permasalahan yang
sesungguhnya yang hendak dipecahkan, ditemukan, atau diverifikasi setelah data
terkumpul, ia tidak tau apa yang dilakukan, bahkan setelah hasil penelitiannya
dilaporkan, tetap saja tidak mengerti apa yang sesunguhnya ia tulis. Dalam hal
ini, Poncare (1952:143) mengemukakan, tanpa gagasan yang tersusun terlebih
dahulu, sebuah penelitian akan sia-sia belaka.
Kerlinger (2000:26) mengemukakan,
seorang peneliti tidak selalu dapat merumuskan masalah secara sederhana, jelas,
dan lengkap. Mungkin peneliti hanya memiliki gagasan yang agak umum, belum
bulat, bahkan membingungkan tentang masalah itu. Seorang peneliti perlu
melakukan penjelajahan atau eksplorasi pemikiran dan peneliti yang sungguh
belum dapat menyatakan dengan jelas permasalahan yang diangkat dan merumuskan
dengan baik pernyataan yang memadai tentang masalah penelitian adalah satu
diantara bagian terpenting. Memang tidak ada kesepakatan mengenai kapan
seseorang peneliti dapat mengemukakan masalah yang lengkap.
Kesulitan dalam menemukan masalah
yang baik bukan disebabkan ketiadaan masalah itu sendiri, sebab masalah dalam
penelitian bersifat tak terbatas, peneliti yang sedang mencari masalah dapat
ibaratkan seorang yang sedang berbelanja dipasar besar atau super market; bukan
barangnya yang tidak ada, sulit dicari atau tidak ada barang yang menarik,
melainkan memilih barang yang dapat menjawab persoalan kebutuhan yang paling
mendasar (primer) berdasarkan kemampuan, keuntungan, pengetahuan terhadap
barang itu sendiri, keterbatasan waktu dan sebagainya.
Kapabilitas dan kreadibilitas
seorang peneliti bukan hanya ditentukan oleh jam terbang atau frekuansi
melakukan penelitian, melainkan juga oleh kemampuan memilih masalah penelitian
yang layak diteliti.menurut Lincoln Guba (1985), yang disebut masalah
penelitian adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antar dua factor
atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan.
Masalah penelitian tidak pernah
berdiri sendiri melainkan selalu terkait, dan terdapat konstelasi dengan
factor-faktor lain. Misalnya, latar belakang politik, historis, social dan
budaya. Hal-hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian. Secara
operasional, suatu gejala baru dapat dikategorikan sebagai masalah bila gejala
tersebut berada dalam situasi tertentu. Seorang pejalan kaki di atas trotoar
dijalan yang ramai bukan merupakan masalah, tetapi akan menjadi masalah bila
pejalan kaki ini berjalan di tengah jalan yang ramai atau di tengah jalan raya.
Faktor-faktor dalam konstelasi yang bersifat
situasional inilah maka kita dapat mengidentifikasi obyek yang menjadi masalah.
Identifikasi masalah adalah tahap awal dari penguasaan masalah di mana suatu
obyek dalam suatu jalinan situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu
masalah, seperti contoh di atas, seorang pejalan kaki di tengah jalan raya dan
menimbulkan kemacetan lalu lintas dengan cepat dapat kita kenali sebagai suatu
masalah.
Adapun cara mengemukakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti dalam menemukan masalah, yaitu sebagai berikut :
1.
Membaca sebanyak-banyaknya
literature yang berhubungan dengan bidang kita.
2.
Menghadiri kuliah atau ceramah
professional
3.
Mengadakan pengamatan dari
dekat situasi atau kejadian-kejadian disekitar kita.
4.
Memikirkan kemungkinan
penelitian dengan topic-topik atau pelajaran yang didapati waktu kuliah.
5.
Menghadiri seminar hasil
penelitian
6.
Mengadakan
penelitian-penelitian kecil dan catat hasil-hasil penemuan yang diperoleh.
7.
Menyusun penelitian dengan
penekanan pada isi dan metodologinya.
8.
Mengunjungi berbagai
perpustakaan untuk memperoleh topic yang dapat diteliti.
9.
Berlangganan jurnal atau
majalah yang berhubungan dengan kita.
10. Mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan bidang kita.
bagus
ReplyDelete